Rabu, 16 Mei 2012

Cerpen | Penyesalan Sebagai Keris


Pada jaman dahulu kala terdapatlah seorang putri yang sangat sombong, dia selalu angkuh kepada setiap lelaki, hingga pada suatu hari datanglah seorang pangeran yang mencoba melamarnya dan kalau dilihat-lihat pangeran itu sangat tampan, akan tetapi putri tersebut tidak mau menerimanya dan berkata " Cuihhh mana mungkin laki-laki seperti dirimu menjadi pendampingku, sungguh lancang sekali dirimu". dan setelah mendengar perkataan tersebut sang pangeran pun pergi dengan perasaan yang kecewa.

Hingga pada suatu hari ketika sang putri tertidur, dia bermimpi didatangi seorang kakek-kakek berjubah putih dan dia berkata "Kukutuk kamu jadi keris" dan kakek-kakek itu langsung menghilang diselimuti kabut putih.


Dan ternyata kejadian yang terjadi di dalam mimpi tersebut berubah menjadi kenyataan, ketika sang putri terbangun dia sadar bahwa tubuhnya telah menjadi keris, dan sang putri pun menangis sekencang-kencangnya, namun ia tersadar bahwa tidak akan ada yang bisa mendengar dia dan pada akhirnya sang ayahanda masuk kedalam kamarnya lalu dia melihat sebuah keris di atas tempat tidur putrinya dan dia ambil keris tersebut lalu di selipkan di pinggangnya dan ayahanda pun pergi menaiki kuda untuk bertamu ke kerajaan sebelah.

Ditengah perjalanan tanpa disengaja keris tersebut pun lepas dari pinggangnya dan terjatuhlah keris itu di tengah-tengah padang rumput yang sangat luas dan sang putri pun berharap ada seseorang yang akan menemukannya, tapi ternyata nasib tidak berpihak kepadanya, sudah tiga bulan sang putri berada di tengah-tengah padang rumput tanpa ada seorangpun yang memungutnya dan keris itupun sudah lusuh dan berkarat karena ditempa panas dan hujan yang terkadang datang, sang putri pun hanya bisa menangis dan pasrah, lalu dia teringat atas kesalahan-kesalahannya dulu dan membuat dia semakin menangis.

Hingga pada suatu hari sang keris pun melihat ada seekor elang sedang berputar-putar di langit dan tanpa disangka elang tersebut menerkam keris tersebut dan membawa terbang keris tersebut jauh entah kemana dan sang putri yang berubah menjadi kerispun hanya terlihat pasrah, dan tiba-tiba burung elang itupun menjatuhkan keris itu dari genggamannya hingga keris itupun melayang di udara, sang putri pun takut bukan kepalang karena terjatuh dari ketinggian, bagaimana kalau nanti tubuhnya hancur, begitu pikirnya. tapi tiba-tiba saja ada tangan yang menyambar keris tersebut dan ternyata iorang tu adalah seorang pemuda yang sedang berjalan-berjalan.


Pemuda itu mengamati keris tersebut dan sang putri yang melihat pemuda itupun terkejut, karena pemuda itu adalah sang pangeran yang dulu ingin melamarnya. dan setelah mengamati keris itu, pemuda tersebut segera menaruh keris itu di pinggangnya dan pergi menaiki kuda. di tengah perjalanan, pemuda itu bertemu dengan segerombolan perampok berjumlah sembilan orang yang mencoba menghadangnya. dan tanpa basa basi segerombolan perampok itupun menyerang pemuda tersebut, lalu pemuda tersebut pun mengeluarkan jurus-jurusnya, tapi apa daya, ternyata perampok itu sangat tangguh dan pada akhirnya pemuda itupun terdesak, lalu dia ingat pada keris yang ditemukannya, di lepaskanlah keris itu dari sarungnya, tapi ternyata keris itu mengeluarkan sinar yang menyilaukan mata.

Pemuda itu kaget karena keris itu mengeluarkan sinar, dan tanpa basa-basi pemuda itu mengayunkan keris itu ke arah para gerombolan perampok, dan apa yang terjadi, kekuatan keris itu ternyata sangat besar, semua yang di sekelilingnya hancur berantakan dan perampok-perampok itupun tewas seketika. dan pemuda itupun kembali mengamati keris tersebut, dan tampaknya dia sangat menyukai keris tersebut, dan dia beri nama keris itu dengan nama "SINAR".

Waktu terus berjalan dan bulan pulan berganti dengan tahun, dan pemuda itu sudah menjadi seorang pemuda yang kuat dan ditakuti oleh para musuhnya, namanya langsung tenar sampai ujung negeri dan ini jelas sangat menguntungkan ayah pemuda itu yang seorang raja, dan pada suatu hari sang raja menyuruh sang pangeran untuk memimpin pasukan menyerang kerajaan tetangga. dan tanpa basa-basi sang pangeranpun mengiyakan perkataan ayahnya tersebut, dia segera bergabung dengan pasukan yang lainnya untuk menyerang kerajaan tetangga.



Dan pada akhirnya pasukan pangeran tersebut sampai juga di daerah musuh, tapi alangkah kagetnya ketika sang putri melihat kerajaan yang akan diserang, ternyata kerajaan itu adalah kerajaan ayahnya yang berarti dia akan menyerang negaranya sendiri. sang putri pun kemudian takut kalau nanti terjadi apa-apa pada negerinya, dan pada saat itu juga dia akhirnya menyesal sebagai keris, karena dia tahu bahwa semua ini terjadi karena dia menghina putra mahkota kerajaan yang sekarang menjadi majikan dia sendiri.

Tapi nasi telah menjadi bubur, semua penyesalan pun sudah terlambat dan pada akhirnya perang pun tidak dapat di hentikan, banyak korban yang berjatuhan, bangunan pun rusak parah, begitu kejinya perang kali ini


Perang pun sudah berlangsung lama, kerajaan pun sudah mulai terdesak, istana sudah berhasil dikuasai, dan pada akhirnya apa yang ditakutkan datang juga, sang pangeran menusuk sang raja yang merupakan ayah dari sang putri yang berubah menjadi keris dengan kerisnya tepat di perutnya, sang putri menangis ketika melihat wajah ayahnya yang merintih kesakitan, dia benar-benar sangat menyesal karena gara-gara kengkuhannya banyak orang yang menderita, dan di detik-detik menjelang kematian ayahnya, sang ayah mengucapkan "Anakku, dimanapun kamu berada, jagalah dirimu dan ayah harap kamu baik-baik saja disana" dan tidak beberapa lama sang raja pun wafat dengan keris yang masih tertusuk di perutnya dan dari arah lain para prajurit kegirangan karena berhasil menaklukkan kerajaan tersebut.

Nah itulah tadi cerita tentang "Penyesalan Sebagai Keris" hehehehhe cerita ini hanyalah fiktif belaka, walaupun ceritanya lebay, tapi semoga saja kita jadi sadar bahwa kita tidak boleh menyakiti orang lain kalau kita tidak ingin terluka, dan makasih buat yang membaca tulisan ini sampai habis. jangan lupa baca tulisan yang lain yaaaaaaa.... thanks

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More